Monday, May 16, 2011

Another Ruki Interview ♥



Ruki: I really hate girls who insult other people without giving it a second thought. My ideal kind of girl is someone who's feminine, and someone who's a little shy when she isn't wearing any makeup even though she's still charming without it. Something innocent like that.
Interviewer: Have you actually dated this“ideal girl” of yours before?
Ruki: I doubt it..if she existed I would have married her by now.

Sunday, May 15, 2011

Ito 1st fan fic...

♥ ITO ♥

judul : Ito

author :Rukinotsuma

genre : nilai sendiri aja lah!

pair : Reita X Uruha , Reita X Saga , Aoi X Uruha etc

[MT] : ni fanfic pertama yg saya publish.



SELAMAT MEMBACA


`Maaf,aku tidak menyukai mu lagi! Jadi jangan dekati aku lagi!! Mengerti!! Aku muak dengan dirimu,tingkah mu membuat ku muak!!`

Dengan mudahnya pria itu berbicara pada laki-laki cantik yang tidak berdaya itu,laki-laki cantik itu terus terusan menangis tanpa henti.

`ta...ta...tapi.. Ini tidak adil, dulu kamu bilang kamu akan menikahi aku, sekarang kamu mau pergi begitu saja, kamu lupa kamu sudah merebut segalanya dariku dan yang paling penting kamu sudah membuat ku tidak perjaka lagi, kamu bajingan Aoi!!`

`Sudahlah Uruha, kamu hanya sebagai pemuas nafsu ku sesaat saja, aku mulai bosan denganmu.`

Laki-laki itu dengan santainya pergi meninggalkan laki-laki cantik yang tidak berdaya itu.

`mau kemana kamu Aoi, tidak akan kubiarkan kamu pergi begitu saja`

Tanpa sadar Uruha menancapkan pisau yang ada disampingnya ke perut Aoi, lalu Aoi pun tergeletak tidak berdaya. Lalu Uruha pun tersadar jika dia sudah mencoba untuk membunuh Aoi, Uruha pun terkejut atas apa yang telah ia perbuat.

`Uruha, aa..aaku.. Akan mem..bu..nuh..mu..`

Aoi pun mencoba untuk bangun dan menarik pisau yang tertancap di perutnya itu dan mencoba berjalan menuju Uruha yang berada di pojokan apartement, Aoi berniat untuk membunuh Uruha dengan pisau yang sama, tapi karena Aoi telah banyak kehilangan darah Aoi pun terjatuh dan Aoi pingsan di tempat. Karena shock dengan apa yang terjadi Uruha terus menangis ketakutan dengan hal yang telah dia perbuat, Uruha pun menangis di pojokan kamar apartementnya. Dia sangat menyesali perbuatannya, lalu dia mencoba mendekati Aoi yang masih tergeletak tidak berdaya.

`Aoi aku minta maaf, aku tidak ingin kamu meninggalkan aku, dan aku tidak ingin hal ini terjadi, aku juga ingin mati bersama mu Aoi`

Uruha terus berbicara kepada Aoi sambil mengelus-elus wajah Aoi yang sudah tidak berdaya itu, lalu Uruha pun menancapkan pisau itu ke perutnya, dan terbaring di samping tubuh Aoi sambil berpegangan tangan.

1 JAM KEMUDIAN

Tok tok tok
Terdengar suara ketukan dari luar pintu apartement Uruha tersebut.

`Uru-han, kamu ada dirumah kan? , ini kakak! Bukakan pintunya`

Ternyata yang mengetuk pintu itu adalah Saga, kakak laki-laki Uruha, Saga pun mencoba membuka pintu apato Uruha tersebut, lalu pintu Apato Uruha pun terbuka.

`eh.. Pintunya tidak di kunci`

pada saat Saga membuka pintu apato tersebut, ternyata Saga menemukan adiknya dan kekasihnya tergeletak bersimbah darah.

`tidaaaaaaaaak~..`
Teriakan saga membuat tetangga kamar apartement uruha keluar dan mendatangi apartement Uruha.

`Tolong panggilkan ambulance, untuk membawa mereka ke rumah sakit`

Uruha dan Aoi pun di bawa ke rumah sakit. Setelah koma 5 hari, akhirnya Uruha sadar dari komanya. Dengan perlahan Uruha mulai membuka matanya, dan Uruha melihat kakaknya yang tertidur di sampingnya, Uruha berfikir kakaknya slalu setia untuk menemani Uruha selama dirumah sakit. Dengan terbata-bata Uruha mencoba memanggil kakaknya, yang masih tertidur lelap disamping Uruha.

`niii..cha..chan..`

mendengar suara Uruha, Saga pun tiba-tiba terbangun dari tidurnya, dengan penuh kasih sayang Saga memeluk Uruha yang masih terlihat lemah.

`Uru-chan, kamu sudah sadar?, thanks god!`

Rona bahagia terpancar dari wajah cantiknya Saga.

`maaf ya kak, aku membuat kakak seperti ini`

`tidak kok, kakak senang sekali kamu sudah sadar, kakak sangat mengkhawatir kan mu`

Uruha pun termenung, dia mencoba mengingat peristiwa yang membuatnya berada di rumah sakit ini. Seketika air matanya jatuh. Hal ini membuat saga panik.

`Uru-chan, kamu kenapa??`

Uruha hanya terdiam seakan tidak bisa menjawab pertanyaan dari kakaknya, air matanya pun semakin mengalir seperti tak terbendung lagi.

`Uru-chan, jawab kakak!!`

Uruha tidak bisa menjawab pertanyaan dari kakaknya sambil menarik napas dia balik bertanya kepada kakaknya, namun kakaknya hanya terdiam seakan tidak bisa menjawab pertanyaan adiknya .

`dimana Aoi??`

`dimana Aoi berada, sekarang??`

saga masih tetap terdiam terkadang ia mencoba membuka mulutnya tapi di masih belum bisa menjawab pertanyaan adiknya tersebut.

`Aku mohon jawab pertanyaan ku kak, Dimana Aoi? , apa dia ada di rumah sakit ini juga??`

Dengan memegang kedua tangan Uruha, Saga pun menjawab apa yang ditanyakan oleh Uruha.

`Aoi sudah meninggal, disaat aku menemukan kalian berdua di apartement mu dan Aoi ditemukan sudah tidak bernyawa, dia meninggal 5 hari yang lalu, Uru-chan`

Saga menggenggam kedua tangan Uruha seakan ingin membuat Uruha tabah dan kuat dalam menerima kenyataan yang terjadi, Uruha terus tertunduk seakan tidak sanggup mendengar perkataan dari kakaknya itu, air matanya terus jatuh membasahi paras cantiknya itu, namun Uruha tetap tidak percaya dengan perkataan kakaknya tersebut.

`kakak bohong kan!! Aku akan mencari Aoi, paling dia ada dikamar sebelah kan??`

Uruha seakan ingin bangun untuk mencari Aoi namun dia tidak kuasa, perutnya masih terasa sakit.

`kakak gak bohong, jika kamu masih tidak percaya, kakak mau menemanimu ke makamnya Aoi`

Uruha hanya terdiam dan terus menangis.

`aku mohon tinggal kan aku sendiri, aku sedang ingin sendirian saja`

`tapi Uru-chan`

`aku mohon kak, tinggalkan aku sendiri`

`baiklah!! Jika kamu butuh kakak, kakak ada diluar`

Didalam kamar Uruha terus menangis, memikirkan apa yang telah ia perbuat, Uruha sangat menyesalinya, hanya satu kalimat yang terucap dari bibir Uruha.

`maafkan aku Aoi, aku akan selalu mencintaimu`

DIDEPAN KAMAR URUHA

`Aku mohon, tolong aku ya, aku yakin jiwa dan batin Uruha pasti terguncang atas peristiwa ini, aku mohon Rei-chan.. Please.. Kamu kan psikolog.. Bantu aku ya!!`

`iya, sa-chan, aku akan bantu kamu`

Demi kesembuhan Uruha saga meminta tolong pada kekasihnya 'Reita' untuk menyembuhkan Uruha.

`arigato, rei-chuu`

`doita, sa-chan`

Saga terus memperhatikan Uruha dari luar kaca pintu kamar Uruha, Saga ikut prihatin dengan keadaan Uruha saat ini.

Saga pun membuka pintu kamar Uruha dan masuk bersama kekasihnya itu. Uruha pun terkejut atas kedatangan kakaknya dan laki-laki tampan itu.

`Uru-chan, bagaimana keadaan mu?`

`aku sudah agak baikan kok kak`

`oya, kakak mau memperkenalkan seseorang kepadamu, dia Reita, dia teman kakak, dia seorang psikolog loh!!, kakak minta bantuannya untuk menyembuhkan kamu`

Reita pun mengulurkan tangannya kepada Uruha.

`Reita desu`

`Uruha desu`

`Uru-chan, kakak mau mengurus administrasi dulu ya!! , Rei temani adikku ya!!`

`iya sa-chan, aku temani adik mu`

Saga sengaja meninggalkan Reita dengan Uruha, Saga harap Uruha bisa lebih terbuka dengan Reita, kan Reita ahli dalam bidang seperti ini.

`Uruha, bisakah kamu beritahukan apa yang kamu rasakan saat ini?, aku akan membantu permasalahan mu.`

`unn.. Aku gak tau, aku merasa terpukul, hatiku hancur, rasanya aku ingin mati saja. Upps.. Maaf, aku jadi mencurahkan hal ini pada reita`

`haha.. Tidak apa apa kok!! Memang ini tugasku, aku mengerti apa yang kamu rasakan terlihat dari raut wajah mu itu`

`raut wajahku?`

`iya!`

Dengan senyumannya Reita telah membuat Uruha menjadi lebih baik. Terkadang Uruha menatap lekat pria itu, seakan terpesona dengan pria itu.

`Uru-chan, kamu bengong ya?`

`maaf, senang bisa diobatin dengan anda, eh.. Aku salah ngomong ya!!`

`haha.. Kamu lucu, wajahmu memerah tuh.. Tapi terlihat tambah manis.`

Mendengar ucapan itu wajah Uruha menjadi merah padam, dan perasaannya menjadi tidak karuan, jantungnya terus berdetak dengan kencangnya, sepertinya Uruha sangat nyaman dengan Reita. Lalu saga pun kembali ke kamar Uruha, ingin melihat keadaan adiknya.

`Uru-chan, bagaimana keadaan mu sekarang?`

`lebih baik dari yang tadi kak`

`ya, sudah kamu istirahat dulu ya!`

`iya kak!`

Saga dan Reita pun keluar meninggalkan Uruha yang ingin beristirahat.

`Aoi, apa kabar mu sekarang? Sudah 6 hari kamu tidak mengabari aku, Aoi, Aitakute (aku sangat merindukanmu), apa kamu mendengarkan aku? Aishiteru, Aoi`

DI DEPAN KAMAR URUHA

`bagaimana keadaan adikku?`

`aku perhatikan, sepertinya beban yang dia pikirkan sudah mulai berkurang, tadi dia sudah sering tersenyum, jadi ini perkembangan yang pesat, munkin sebentar lagi dia akan sembuh!`

`benarkah? Aku harap uru-chan bisa sehat kembali seperti dulu? Dan melupakan Aoi`

`heh!! Aoi?`

`iya, Aoi itu kekasih Uruha yang sudah meninggal 5 hari yang lalu`

`owh, pantas Uruha sangat terpukul sekali`

`iya, sekali lagi terima kasih ya Reita-chuu!! Aku jdi makin mencintai mu.`

`aku juga makin mencintaimu Sa-chan, mmh... Sudah malam, kita tidur yuk!!`

`tapi Rei-chuu, Uruha siapa yang jagain?`

`sudahlah! kan da suster penjaga!!`

`ya sudah ayuk`

Reita dan Saga pun pergi ke sebuah hotel , dan sementara itu Uruha pun tertidur di kamar rumah sakit.

Keesokan harinya dikamar rumah sakit Uruha

`ohayou minna`

sambil membuka jendela kamar rumah sakitnya , Uruha dengan semangatnya menyambut pagi hari yang cerah ini , padahal Uruha masih belum sembuh , dengan alat bantu untuk berjalan dia mencoba keluar dari kamarnya.

`ah... Bosannya dirumah sakit terus-menerus, aku ingin cepat-cepat pergi dari sini, owh ya? Dari tadi aku tidak melihat kakak? Kakak kemana ya?`

Disebuah kamar hotel

Reita pun membangunkan Saga yang masih tertidur lelap. Dengan kecupan di bibir Saga, Reita pun mencoba membangunkan Saga.

`Sa-chan, sudah pagi.`

`uuh... Rei-chuu, memang jam berapa sekarang?`

`jam 9`

`hah.. Aduh bagaimana ini, Uru-chan pasti mencari ku, ayo kita segera ke rumah sakit`

`iya , Sa-chan`

Saga dan Reita pun segera pergi menuju ke rumah sakit.


Di taman rumah sakit tempat Uruha dirawat

`wah, bunganya indah indah, aduh nee-chan kemana sih?`

Dengan terengah-engah Saga lari memeluk Uruha yang sedang hanami [melihat bunga].

`Uru-chan, gomen ne..`

`hah!! Kakak kemana saja?`

`kakak... Kakak abis... Eee... Sudah lupakan!`

`kak, antarkan aku ke makam nya Aoi, sudah seminggu dia meninggalkan aku, aku ingin menemuinya!`

Mendengar apa yang Uruha ucapkan tadi Saga pun terkejut, Saga mengira Uruha sudah melupakan Aoi.

`ta..tapi.. Kamu kan belum sembuh betul!`

`udah kok kak! Ayolah kak! Antarkan aku ke makan Aoi... Please...`

`baiklah, tapi kita sarapan dulu ya!!`

`sarapannya setelah pulang dari makam Aoi saja kak!!`

`tapi, ya sudahlah, Reita tolong antarkan kami ke makam Aoi ya!`

`eh, iya`

Dengan keinginan Uruha yang sangat kuat untuk bertemu Aoi , Reita dan Saga pun terpaksa mengantar Uruha ke makamnya Aoi.

SESAMPAINYA DIMAKAM AOI

`Uru-chan, ini makamnya Aoi`

Tiba-tiba tubuh Uruha seperti lemah, dia shock melihat makam orang yang dicintainya itu. Dia berusaha berjalan mendekati, meskipun sebenarnya ia tidak sanggup melihat hal itu. Air matanya pun terus mengalir, disetiap langkah semakin deras air mata yang jatuh. Uruha tidak kuasa membendung rasa sedihnya, Uruha terus mengelus-elus makam Aoi, orang yang dia cintai. Tangisnya semakin keras, terkadang ia sesekali berteriak memanggil nama Aoi.

`Aoooooiiii~ aku harap kamu tenang disana!!, aku sangat merindukanmu!!, aku harap kamu tahu, aku masih mencintaimu, meskipun sekarang kita terpisah. Tapi aku akan tetap mencintaimu selalu, Aoi...`

Sementara itu Saga dan Reita hanya memandangi Uruha dari kejauhan.

`sa-chan, apa dia baik-baik saja?`

`sudahlah, biarkan Uruha bersama Aoi dulu, aku jadi ingin bersedih, sepertinya cinta Uruha kepada Aoi tidak bisa diragukan, inilah cinta sejati.`

`wah , hebat ya!`

`Aoi itu cinta pertamanya Uruha, hubungan mereka berlangsung sejak SMP, dan berlanjut sampai sekarang, tapi takdir berkata lain.`

`wow , rumit sekali`

`Reita, ayo kita kesana!`

`iya.`

Saga pun mendekati Uruha yang sedang bicara dengan Aoi, Saga pun ikut sedih melihat adiknya yang terus menangis.

`Uru-chan, sudah ya!! Kita pulang!`

`ta..tapi..aku masih ingin bersama Aoi.`

`kita kan bisa kesini lagi besok!`

`iya.`

Uruha meminta sedikit waktu kepada kakaknya untuk mendoakan Aoi.

`Aoi, aku harap kamu tenang disana, jangan pernah lupakan aku ya! Aishiteru.`

Uruha mencium batu nisan makam Aoi, Uruha pun pergi meniggalkan Aoi, dengan perasaan sedih.

`ayo Uru-chan, kita pulang.`

`iya kak!`

disepanjang perjalanan menuju rumah sakit Uruha hanya cemberut saja, sesekali air matanya jatuh, lalu Uruha menghapus air matanya yang terus jatuh.

Sesampainya di rumah sakit

`Uruchan, kamu kok cemberut mulu, seharusnya kamu senang, kan sekarang kamu boleh pulang dari rumah sakit ini.`

Uruha terus saja terdiam

`Uruchan, kenapa dari semenjak pulang dari makamnya Aoi kamu murung terus? Jangan bikin kakak cemas donk.`

`aku gak apa-apa kok kak!`

`baguslah kalau begitu.`

Beberapa saat kemudian

`yap barang-barang Uruha sudah dimasukkan ke dalam koper semua.Uruchan, ayo kita pulang.`

`iya, kak!`

`Rei-chuu, antarkan aku ke apato ya!`

`iya, sa-chan!`

Uruha dan Saga pun kembali ke apato mereka masing-masing.

Sesampainya diapato Uruha.

Uruha terus saja memandangi sekeliling apatonya yang sudah lama ia tinggalkan, ia seakan kembali kepada nostalgia di kamar apato itu. Lalu ia sejenak terdiam memandangi foto dirinya dengan Aoi. Dia hanya bisa tersenyum sembari menangis mengingat kenangannya dengan Aoi dulu.

`Uruchan, apa gak sebaiknya kamu tinggal di apato kakak dulu?`

`tidak kak, aku ingin disini saja. Aku merindukan apato ini.`

`owh, ya sudah, jika kamu tetap ingin tinggal disini.`

`iya, kak.`

`ya sudah, kakak ke apato kakak dulu ya! Yuk Reichuu.`

`iya, sachan.`

`oyasuminasai, neechan, Reita-senpai.`

`oyasumi, uruchan imouto ku`

`jangan begadang ya!`

`haha.. Reita-senpai bisa aja, siap pak psikolog!`

`haha... Oyasumi..`

Uruha pun masuk ke dalam kamarnya, kamarnya kan sampingan sama kamarnya Saga. Iya terus saja memandangi ke arah keluar, karena Uruha tidak bisa tidur, dia pergi keluar dari apatonya, ia pun berjalan-jalan menuju taman di dekat apatonya. Lalu ia duduk di bangku yang ada ditaman tersebut.

`dinginnya.. Lagi-lagi aku tidak bisa tidur. Huh..`

tiba-tiba terdengar suara orang yang sedang bernyanyi. Uruha pun mencoba mencari-cari asal suara tersebut. Dan Uruha pun terkejut atas apa yang ia temukan.

`Reita-kun!!`

`eh.. Uru-chan.. Kamu ngapain disini?`

`umm.. Lagi cari udara segar aja!`

`he! Tengah malam begini!`

`iya! Reita-kun ngapain ada disini?`

`sedang menenangkan hati.`

`heh?`

`kenapa? Anehya!`

Reita menatap lekat Uruha. Uruha pun seakan terdiam sejenak memandangi wajah Reita. Uruha seakan terpesona melihat wajah tampan Reita.

`hei, Uruchan! Kamu bengong ya?`

`eh! Reita-kun!`

`kamu tidak mengantuk?`

`tidak kok! Huah..`

`nah itu mulai ngantuk?`

`hehe.. Iya.. Aku mulai mengantuk!`

Uruha pun merebahkan kepalanya di bahu Reita. Reita pun mengelus-elus rambut Uruha, agar Uruha tertidur.

`Uruchan, dirimu terlihat manis saat tertidur.`

Keesokan harinya.

Diapato Saga.

`hoeh.. Sudah pagi. Eh? Reichuu kok gak ada? Jangan-jangan ia ditaman lagi. Aku harus segera kesana!`

Sesampainya di taman

Saga terkejut melihat Uruha yang tertidur dipangkuan Reita. Tetapi Saga hanya bisa memandangi dari jauh tanpa berbuat apa-apa.

`Uruchan, sudah pagi! Bangun!`

`Reita-kun.. Sudah pagi ya!`

`iya, Uruchan.. Kita tertidur ditaman! Hehe..`

`umm.. Gomen ne, kepaluku berat ya?`

`enggak kok! Hehe.. Kamu ini, manisnya.`

Uruha terkejut, pada saat Reita mencium bibir manisnya, Uruha bingung harus bagaimana, jantungnya berdetak dengan kencangnya, wajahnya memerah dan dia terlihat sangat malu.

`umm.. Reita-kun`

`hehe.. Kamu itu membuatku gemas, maaf ya tadi aku menciummu!`

`umm... Aaaku... Gomen`

Uruha pergi meninggalkan Reita di taman itu, wajahnya merah padam, senyum selalu terkembang diwajah manisnya itu. Uruha seakan menjadi orang yang sangat bahagia disaat itu. Sementara itu Reita terus terheran melihat tingkah Uruha yang pergi meninggalkannya. Lalu Reita mengejar Uruha. Sementara itu Saga yang melihat peristiwa itu hanya bisa menangis dibalik pohon.

`apa salahku? Kenapa kekasihku mencium adik ku! Hiks... Hiks...`

Saga terus saja menangis, sesekali ia memukuli batang pohon yang ada disampingnya. Ia sangat sedih melihat hal ini. Sementara itu, Uruha mulai menyadari kalau Reita itu bersikap aneh kepadanya, Uruha pun mulai menjaga jarak dengan Reita.

`kamu kenapa Uruha-chan?`

`Rei-san, jangan pernah mengkhianati Sa-chan.`

`tidak akan penah, Rei-san sangat mencintai kakak mu.`

`tapi kenapa tadi?`

`haha.. Yang tadi? Kamu itu sudah kuanggap adik kandungku sendiri.`

`benarkah?`

`iya, Uruha-chan.`

`bagus deh, Rei-san jangan pernah membuat saga-chan menangis ya? Janji!`

`aku berjanji.`

Keesokan Harinya.

`Rei-chuu, aku ingin bicara dengan mu.`

`unn, ada apa sa-chan?`

`aku ingin mengakhiri hubungan kita.`

`tapi? Memang kenapa?`

`aku sudah mempunyai kekasih yang lain!`

`hah!`

`ya sudah, aku ingin kencan dengan kekasih baruku! Bai bai Rei-chuu.`

Saga pun pergi meninggalkan Reita yang msih kebingungan, lalu pergi ke taman, ditaman Saga terus saja menangis.

`apa tindakan aku ini benar? Hiks.. Rei-chuu.`

`aku harap kamu jangan pernah menangis! Aku tidak ingin melihat kamu bersedih! Hapus air matamu.`

disamping saga tiba-tiba datanglah pria tampan. Dia ternyata adalah teman masa kecilnya saga.laki-laki itu menyentuh bahu saga.

`kamijo-kun?`

`haha..sa-chan, Kamu masih seperti dulu, cengeng! Memang kamu ini kenapa sih?`

`kami-kun, aku!`

`kamu patah hati?`

`iya.`

`kamu ini. Sudahlah jangan menangis, didunia ini kan banyak laki-laki yang lebih baik dari pada orang yang kamu tangisi`

`tapi.. Unn.. Bolehkah aku minta tolong? Jadilah pacarku, tapi cuma pura-pura kok.`

`hah? Jangankan pura-pura? Beneran pun aku mau!`

`haha.. Kamu masih sama seperti dulu, tidak pernah serius!`

`hehe.. Iya, memang ada apa?

``aku ingin menguji Reita`

`Reita? Reita kekasihmu itu kan?`

`iya.`

tiba-tiba Reita datang dan melihat saga bicara dengan kamijo. Reita pun menghampiri mereka.

`jadi dia kekasih barumu?`

`he? Saya.`

`iya, Rei-chan.. Ini kami-chan dia kekasih baru ku.`

`tapi.. Kenapa??`

`tanya saja pada dirimu sendiri.`

Saga dan Kamijo meninggal Reita yang masih kebingungan, tiba-tiba Uruha datang dalam keadaan bingung. Karena kakaknya bermesraan dengan laki-laki lain.

`Reita-san, Saga-chan kok bermesraan dengan kamijo?`

`saya juga tidak mengerti. Apa ada salah paham ya?`

`salah paham apa?`

`sebentar ya.`

Reita pergi meninggalkan Uruha, Reita mencoba menjelaskan hal yang sebenarnya kepada Saga. Tak lama kemudian Reita menemukan Saga sedang sendirian di sebuah taman, tempat kenangan Reita dan Saga.

`Saga-chan, kamu kemana saja, aku mencarimu?`

`kamu mau apa? Silahkan kamu jadikan adikku kekasihmu juga. Agar kamu bisa bahagia.`

`Sa-chan, kamu salah paham!`

`salah paham? Maksudmu?`

`aku menganggap Uruha sebagai adikku sendiri.`

`kamu salah paham, tolong beri aku kesempatan!`

Saga mulai kebingungan, tapi karena Saga masih mencintai Reita. Saga memberi Reita kesempatan.

`baiklah. Nanti malam tepat jam 12 malam, ditaman ini. Aku tunggu, jangan sampai telat.`

`baiklah, terima kasih sa-chan.`

Dengan wajah yang bahagia Reita pergi ke sebuah toko perhiasan, Reita membeli cincin permata yang sangat indah. Tidak terasa hari mulai menunjukkan jam 11 malam. Dan Reita bersiap-siap pergi menemui Saga.

Dirumah Reita

`yap! Sudah siap, saatnya pergi, aku tidak boleh terlambat.`

Sesampainya di taman.

`Sa-chan...`

`Rei-chuu, aku kira kamu gak bakalan datang..`

`aku pasti datang. Owh ya, aku punya sesuatu buat kamu.`

`apa?`

Reita berusaha mencari cincin nya yang tadi dia beli di toko perhiasan itu, tapi Reita lupa membawanya.

`sebentar ya Saga-chan, unn.. Tutup matamu sebentar ya!`

`eh! Baiklah.`

`sebentar ya!`

Reita berlari ke belakan pohon dan dia mencoba menelpon Uruha untuk meminta tolong, untuk mengantarkan cincinnya yang ketinggalan di kamar nya.

`moshi moshi..`

`Rei-kun, doushite?`

`ano, aku mau minta tolong!``ada apa kak?`

`tolong kamu ke rumah kakak, dan ambil kotak cincin yang ada di kamar kakak, kakak mohon!`

`baik kak, Uru bantu.`

`tolong bawa ke taman ya!`

`siap kak!`

Dengan terburu buru Uruha berlari (jarak taman dengan Rumah Reita tidak terlalu jauh, 10 menit jalan kaki) dan mencoba mengantarkan cincin yang Reita minta.

Sementara itu

`Rei-chan, kok lama.. Sampai kapan aku harus menutup mata?`

`aku mohon, tunggu sebentar ya Saga-chan.`

`unn, iya deh.`

tiba-tiba terdengar suara yang mengagetkan , semua orang yang ada di taman itu terkejut dan menghampiri suara tersebut, begitu juga Reita dan Saga.

`suara apa itu Rei-chan?`

`aku tidak tahu!`

orang-orang berlarian menuju asal bunyi tersebut

`Saga-chan ayo kita kesana!`

`tapi? Iya deh.`

Reita sungguh terkejut dengan apa yang dilihatnya.

`Uruuuuuhaaaa~``ada apa Rei-chuu?`

Saga berusaha masuk ke dalam kerumunan orang yang sedang melihat korban kecelakaan,Saga berlari mendekati lokasi tabrakan itu, dia terkejut dengan apa yang dilihatnya, seketika tangisnya tak dapat terbendung lagi, dia melihat adiknya yang sudah tidak berdaya, tergeletak bersimbah darah, Saga menangis sambil memeluk Uruha. Namun, sepatah kata keluar dari bibir Uruha.


`tidaaaaak~ Uruuuu-chaaaan~, kenapa ini bisa terjadi...`

`ka..kak... Janga..n.. Mena..ngi..s..`

`Uru-chan, kenapa jadi seperti ini?`

`in..i.. Aa..da.. Cin...ccin.. Dari.. Kak Rei..ta.. Bua..t ka..kak..`

Saga terdiam, namun air matanya terus jatuh. Sementara itu, Reita berusaha menelpon ambulance untuk menyelamatkan Uruha, Saga terus menangis sambil memberi semangat agar Uruha bisa bertahan.

`Uru-chan, kenapa bisa seperti ini.. Ini semua salahku!`

`ka..kak.. Rei.. Gak ber..sa..lah..`

`Uru-chan, kakak mohon bertahanlah, ambulance sebentar lagi datang.`

`a..ku ak..an ber..ta..ha..n`

`janji ya!`

Uruha tersenyum, dia menyentuh tangan Saga dan Reita dan berkata..

`ka..kak dan rei-kun ha..rus meni..kah, jan..ji ya!`

`iya,sa-chan janji``ma..kam..kan a..ku di..sam..ping Aoi..`

`Uru-chan,kamu bicara apa?`

Uruha tersenyum lalu matanya pun tertutup untuk selama-lamanya. Hujan pun turun membasahi bumi, seakan ikut menangis menyaksikan peristiwa ini. Saga pun melihat, Uruha menggenggam sebuah kotak, dan ternyata itu kotak yang berisi cincin yang ingin Reita berikan kepada Saga. Reita dan Saga semakin terpukul, Saga terus-terus menangis sambil memeluk Uruha yang sudah tidak bernyawa lagi. Reita pun tidak berhenti menyalahkan dirinya, dia merasa sangat bersalah atas kejadian ini.

Beberapa hari setelah kematian Uruha.

Saga mencoba masuk ke kamar Uruha dan dia menemukan buku diary Uruha dan Saga menbacanya, pada halaman terakhirnya berisi.

~ku merasa semakin dekat dengan dirimu, ini sungguh aneh, aku begitu merindukanmu, ku bermimpi kau mengajakku ke suatu tempat yang indah, aku sangat bahagia, aku sangat tenang berada disamping mu, Aoi aku mencintai mu~

air mata Saga pun mengalir. Dia masih tidak bisa menerima adik yang dia cintai dan sayangi itu telah pergi.

`kakak harap kamu tenang disana , pasti kamu bahagia bersama Aoi , kakak akan terus mendoakanmu. Dan kakak akan menjalankan keinginan terakhir mu, kakak akan menikah dengan Reita, doakan kakak ya Uru-chan.`

Saga pun menghapus air matanya dan menutup buku harian milik Uruha itu.

`Selamat beristirahat dengan tenang adikku, aku akan selalu mendoakanmu.`